SANGPEMIMPI (2009) Sang pemimpi(2009) juga merupakan arahan Riri Riza dan masih merupakan adaptasi daripada sebuah novel iaitu Sang pemimpi, yang dikarang oleh Andrea Hirata.Filem ini sudah habis menelan kos hampir Rp. 11 Million dan filem ini masih menggunakan lokasi yang sama, dimana lokasi penggambaran Laskar Pelangi iaitu di sebuah pulau yang sangat unik dan kaya dengan sumber alam, Pulau
Pertama-tama,muncul gerombolan calo angkutan terbahak sekehendakhatinya dan membakar obat nyamuk dekat mereka dinaikkan ke atas kursidan semuanya merokok seperti kereta muncul beberapa pasang laki-laki danperempuan yang dari bajunya kita segera paham bahwa mereka adalah penggemar beratmusik dangdut,Lalu terakhir gerombolan besar tak putus-putus orang berkerudung,ingar-bingar,sebelum duduk,mereka menyemprot celah-celah kursi dengan semprotanserangga uneuk menghindari gigitan tuma,Kini bau pesing bercampur dengan bauminyak pula yang menggerus kapur barus dan menebarkan garam mengelilingitempat duduk mereka untuk menghindari serbuan filmIndonesia ,inilahbioskopnya,dan inilah para instrumen ”Sepatu Kaca Cinderella”sontak berhenti,Lampu dimatikan,parapenonton leluasa membuka beberapa ekor tikus gotmelintas cepat di bawah layar dan sekeluarga kecoak merayap du bagian dari film,rupanya bukan,habitat hewan-hewan itu memang berada didalam gedung bioskop ini,Film dimulai dengan adegan seorang bapak yang gendut danbotak,nyonya rumah,dan kedua anak remajanya sedang anjing pudel yangtelah kami kenal dengan baik berlari-lari mengelilingi meja kami takmenemukan wanita di poster film yang mengundang kami masuk ke dalam bioskopbobrok terkejut karena penonton yang menyesaki bioskop riuh bertepuktangan,bersuit-suit,dan dari balik tirai muncullah wanita poster itu sambil membawadandang berkerudung yang telah berulang kali menonton film inibertepuk tangan sebelum tirai itu langsung tahu bahwa wanita pujaan kamiitu berperan sebagai dua detik menonton film belum sepatah dialogpun diucapkan,kami juga langsung tahu bahwa seluruh cerita nanti hanyalah soal sangmajikan yang gendut botak itu menggoda saja,Jika nyonya rumah pergi ke salon,anak-anak berangkat sekolah,sang mengejar-ngejar pembantunya yang jinak-jinak merpati di posterini sama sekali tak pandai berakting tapi tampak jelas sutradaranya tak mengalamikesulitan jika menyuruhnya membuka kancing terampil sekali dalam halmengumbar auratnya,merendahkan dirinya jika sang babu dikejarmajikannya untuk digagahi,bioskop penonton perempuan menjerit-jerit.”Aauuu....lari..lari...awas dia dibelakangmu!!”Setiap sang babu tertangkap,mereka mengumpat,”laki-laki berengsek!tak tahu malu!”Tapi para penonton pria malah mendukung sang majika,”hei itu dia!sembunyi di balikpintu!aduh,bodohnya!itu dia...”Nah,jika nyonya rumah dan anak-anaknya kembali ke meja menit film berlangsung,sudah kulihatlima kali orang ternyatabanyak sekali soal orang sorenya nyonya rumah pergi lagi untuk arisan dananak-anaknya les piano,si gendut botak kembali mengejar-ngejar babunya digarasi,di taman,atau di dekat kolam anggota keluarga pulangdan semuanya makan lagi!Begitulah jalan ceritanya kusadari film inilah sesungguhnya cetak biru film prosedur film taktertarik untuk memproduksi fim berbobot yang misalnya merekonstruksi akan mengurangi margin dan sutradara dalam film yang kami tonton ini jelas takmampu mengarahkan setiap orang agar tidak membawakan dialog seperti sutradara telah berkonspirasi mengumpulkan rupiah demi rupiahdari penonton yang bodoh atau yang mereka beruntung dapat kuambilpelajaran moral nomor delapan dari fenomena inijika Anda seorang produser film inginuntung besar,maka,pakailah seorang sutradara yang otaknya bertepuk tangan lagi,gegap gempita,ketika wanita poster itu muncul kembalimembawa sekeranjang puncak ceritanya karena kali ini ia hadir denganpakaian seperti tampak di kecil merah yang kami di dahinya mengucur deras,hidung jambu airnya kembang-kempis,rahangnya keras dan maju beberapa inci ke depan,matanya melotot,AdapunJimbron tubuhnya kaku,mulutnya menganga,napasnya mendengus menutup mataku dengan tangan waktu wanita itu melenggak-lenggok menujujemuran hanya ditutupi dua carik jari-jariku kembali melawan sela-sela jemariku bola mataku rasanya ingin menyedihkan keadaan kamisebenarnya,Waktu itu umur kami hampir delapan belas tahun dan tergagap-gagap melihatpemandangan seperti ini,padahal di belahan dunia lain anak-anak SMP sudah biasamenonton film”biru”.Wanita pembantu itu bernyanyi-nyanyi kecil tapi kami tak peduli kami,hanya lekat pada carik-carik merah di perutku penat sebab seluruh sulur-sulur urat,darah,dan otot yangada di sana tertarik ke satu titik dan pada titik itu kurasakan ngilu yang dalam, isi perutku seakan naik pengumpul di ulu jelas Arai danJimbron mengalami hal yang belas tahun usia kami,pertama kami berdiripaling dekat dengan pengalaman di tempat duduk habitat tuma ini,dibawah tipu daya sutradara bejat ini,kami adalah labu air yang matang di kanon yang siap meledak dahsyat kapan si botak pun itu muncul,mengejar di Carik penonton wanita berteriak-teriak histeris menyuruhnya lari,”Pergi sana,Dayang,masuk lagi ke dalam rumah!!”Sebaliknya,penonton pria bersuit-suit nyaring,menyokong si Botak habis-habisan,”Ayo,Gendut!!Tambahkan hatimu!!Kejar!!Buktikan kemampuanmu kaliini!!Garap dia!!Penonton riuh dalam adegan penuh ketegangan waktu si Carik Merah meliuk-liuk diantara jemuran menyalaki si Gendut,galak dan panik,”Affh..affh..affh..”dan kami terpaku ditengah bioskop menunggu apa yang akan terjadi pada carik-carik merah berselanglama para penonton pria,gegap gempita sampai mengguncang-guncang tempatduduknya,menimbulkan kehebohan di gedung bioskop karena si gendut akhirnya berhasilmenangkap si Carik mudah,ia merenggut carik-carik pertahanan terakhirbabunya itu,menggagahinya,dan saat itu pula,dengan amat jeli menghindari gunting tajamBadan Sensor,sang sutradara lemah iman itu mengalihkan kamera dari adegan pornomajikan dan babu kepada si pudel dan menyuruhnya kecil lucu yangmalangitu menurut saja perintah sutradara.“Auuuffhhh...auuuuuufffhhh...aauuuuuuuuuuuuffffhhh....”Parapenonton pria bertepuk tangan meriah menyambut lolongan majikagendut mengulangi lagi kelakuan rendah itu,sang pudel kembali melolong seakan melihathantu gentayangan,penonton pria dengan kompak menimpalinya penonton wanita menyumpah-nyumpah,”Anjing Kurap!!Biar nantikau dan majika botakmu itu dibakar di neraka!!”Aku,Arai,dan Jimbron tak menghiraukan penonton pria dan wanita yang gaduh di antara mereka sampai berdiri perang hanya sangatingin melihat kemungkinan sutradara melakukan kesalahan sedikit saja,yaitumemperlihatkan adegan si Carik Merah sedang diperkosa segalaasumsi selera rendah semua manusia yang terlibat dalam produksi film ini,kami merasakemungkinan itu kami tak kami semakin tegang mengikutiadegan tak senonoh di lokasi jemuran cucian dan agaknya kamera sudah akan menyorotsi Carik Merah yang sekarang sudah tak momen puncak yang kamitunggu-tunggu,tapi sial tiga bayangan gelap manusia tiba-tiba menghalangi pandangankami.“Pak Cik,duduklah!!Kami mau nonton!!”Arai menghardik detik itu juga layar padam danbrrtth...brrth.. brrth...depp!Depp!Depp!Deppp!Seluruh batang lampu neon di dalambioskop menyala,Penonton serentak bersorak kecewa tapi langsung sosokyang dekat sekali di depan kami itu memakai jaket kulit hitam murahan yang biasadikenakan polisi berlangsung sangat satu sosok itu menolehkepada kami,tepat di depan menghunjam tajam ke gemetar,dan hatiku menjadi tak percaya apa yang kulihat didepan Pak tergagap karena terkejut yang amat mual karena pias,pucat pasi dagunya seakan meleleh,giginya mengigil terkunci menatap Pak Mustar seperti orang tergagap-gagap tak kendali,”Pppp...pppp.. pppphhhh...pppphhhaaa...”Lalu masih sempat ia menutupi kepalanya dengan seperti anak ayam yang inginbersembunyi di depan hidung Mustar menyentak sarungnya bergema seantero bioskop,”Berrrandaalll!!!”Kami gedung bioskop terhenyak kami,bahkan seluruhpenonton tak berkutik dibuat Pak memang tokoh yang disegani siapa saja.“Ini rupanya kerja kalian??!!Tak malu kalian sebut diri sendiri pelajar??!!Pelajar macamapa kalian!!”Kami seperti pesakitan di ruang sidang,seperti meling tertangkap basah membongkarkandang mata terhujam pada menunduk karena takut dan rasamalu yang tak Pak Mustar semakin kencang,”Merendahkan diri sendiri!!Itulah kerjakalian!!Merendahkan diri sendiri!!”Kami berusaha menutupi wajah sepertui para koruptor menghindari Mustar merampas sarung kami.”lihatlah mukanya baik-baik,Saudara-saudara!Beginilah anak-anak Melayu zamansekarang!”Martabat kami diobral Pak Mustar pengunjung bioskop berusaha merunduk.”Keluarrrrr!!”Pak Mustar dan penjaga sekolah menggelandang kami seperti ketakutan layar muncul slide dengan tulisan spidol”Hadirin-hadirin,maaf,pilem peraisebentar,anak sekolah tertangkap,ttd A Kiun”dan kali ini,para penonton,laki-laki danperempuan,larut dalam ada pertentangan berdiribertepuk kali maksudnyamemang tak pantas,anak-anak mudaIndonesiamenonton film negeri sendiri jika filmnya seperti drama carik merah meninggalkan kami,di pintu bioskop Pak Mustar masih sempat melontarkanancaman dengan yang membuat kami tidak bisa tidur dua malamberikutnya,”Ingin tahu seperti apa neraka dunia?Lihat saja disekolah hari seninpagi,Berandal!!”Mozaik 10 Action!!Pak Cik Basman dasn A Kiun berdiri rapat di pintu keluar kamidigiring,mereka memandang kami dengan perasaan tak kalianhiraukan peringatan kami?Bodoh baik itu telah terjebak dalamlingkaran maksiat industri film nasional dan mendapati kami,para siswa,termanipulasi didalamnya,membuat mereka jijik dengan ini asisten juru rias pengantin,biang gossip kampung kami,kamimendengar bahwa Pak Mustar belakangan mengetahui kelakuan kami di peti es ia tak mau ribut-ribut karena dalam kejadian itu jelas ia telah kami tipu dirinya terlalu tinggi untuk mengakui bahwa ia telah terpedaya yang memburu kami justru menyelematkan iamenyimpan kekalahannya di stanplat itu,meninmbunnya menjadi gunung dendam yangberlipat-lipat kepada Minggu ini,tukang jagung yang telah bertahun-tahun bercokol di depan bioskopmelihat sarung dengan motif yang Melayu bukan motif orang apek gudang peregasan,bukan seperti bau sarung orang pulau yang tahu bahwa tiga pendatang haram telah menyelundup ke dala, bioskop Mustar yang iseng-iseng mematroli siswanya malam itu sedang bernasib tukang tersenyum pada tukang jagung,Dewi Fortuna tersenyum padaPak Mustar,dan kami dikhianati tukang kami tertangkap tangan,tertangkap basah,basah adalah bahkantukang jagung peduli pada integritas kami sebagai kata yang lebih tepatbukanlah tukang jagung yang mengkhianati kami tapi kami yang mengkhianati itu dengan cepat menyebar seantero waktu singkat,loskontrakan kami dipenuhi para tamu,handai tolan sesame monyet sirkus SMA NegeriBukan tidak dating untuk menunjukkan simpati,tak pula tertarik denganmomen-momen ketika kami juga kami,hanya ingin tahu soalnasib dua carik merah yang telah berhasil menonton film itu mereka anggapsebagai penziarah yang baru pulang dari Babylonia dan membawa kabar yang akanmemuaskan fantasi hewani monyet sirkus ini bertumpuk-tumpuk menyesakilos kontrakan.“Mengapa ia menggendong anjing dengan pakaian seperti itu,Kal?”tanya Chong CinKiong polos.”Tidakkah ia malu?”belum sempat aku menjawab,Mahader memberondong.”Kalian tahu apa yang terjadi di bawah jemuran cucian?Ah,direbus Pak Mustar dalampanic yang mendidih pun aku tak keberatan…”,Arai memanasi tukang getas memekik,”Demi tukang jagung sialanitu,ceritakan,Kawan!!Cepat!!”Monyet-monyet sirkus menahan napasnya waktu Arai,dengangaya khasnya yang sukamembesar-besarkan,menceritakan ketidaksenonohan di bawah jemuran.”Masya Allah,astagfirullah...”,Mahader tersandar mereka hanyut dalam malam yang mengerikan akan tidak,Pak Mustar memiliki waktu dua hari untuk memikirkanpembalasan dendamnya yang memuncak lalu ia akan menumpahkannya pada kami hariSenin,saat seluruh warga SMA Negeri Bukan Main apel menjelang haritimbangan keadilan itu,hari pembalasan itu,kami masih memiliki dua malam untukmenyesali perbuatan tolol malam yang sangat panjang.*********Senin pagi,aku,Arai,dan Jimbron dibariskan senin pagi ini tak ada siswayang terlambat apel karena semuanya ingin menyaksikan tiga pesakitan di naik microphone yang terus-menerus feed back,suaranya bertalu-talu.”Setelah kuteliti baik-baik,SMA ini rupanya memiliki sebuah geng tengik beranggotakantiga orang cecunguk,yang tak pernah berhenti membuat kerusakan-kerusakan!!ketigaorang itu adalah kampiun masalah,para juara pembuat onar!!”Kami hanya menunduk pasrah menunggu putusan takjub pada fluktuasipopularitasku di sekolah pernah menjadi anak Melayu kampung yang takdipedulikan siapapun,lalu menjadi antelop Tibet yang dielu-elukan gadis-gadissemenanjung,dan kini semua orang seakan berkonspirasi lapanganini nasibku di ujung tanduk.”Menonton bioskop mengandung risiko seperti menelan buah khuldi,hukumannyadiusir!!”Arai tegang sekali gurat penyesalan yang aku tahu,sepertipikiranku,dari tadi ia hanya memikirkan ayahku.”Hanya karena dua di antaranya penghuni garda depan dan sudah kelas tiga,maka kaliantidak kudepak dari SMA ini,paham?!!”Ugghhh!!Kami lolos dari lubang kami paham Pak Mustar tak mungkinmeloloskan kami begitu saja,Di kepalanya pasti ada sebuah rencana dahsyat.”Ikal dan Jimbron,bersihkan WC lama itu!!Agar bisa dipakai lagi,sikat lainnya sampaimengilap!!Dan kau Arai,bersihkan kotoran kelelewar di langit-langit seluruh sekolah!!”Ah,tak mungkin!Nonton di bioskop adalah pelanggaran initerlalu tidak Pak lain yang pernah diperlakukan lebihkejam karena perbuatan sepele langsung yakin Pak Mustar pasti punya rencana lain yang lebih spektakular danterbukti kemudian.”Dan untuk pemanasan,pagi ini kalian akan sedikit berakting!!Kalian akan menjadibintang filmIndonesia murahan itu!!Hebat,bukan??”Serentak ratusan siswa bertepuk mereka sudah tertawa keras karenakanmenyaksikan hiburan gemetar berkeringat hukuman khasPak Mustar yang sangat kami takutidipermalukan di tengah sebenarnya adalah inti dari rencana hukuman yang telah beliau pikirkanmasak-masak sejak malam tengah lapangan sekolah Pak Mustar telah menyiapkan lokasi jemuranbeliau sambungkan antara dua pohon bungur dan di sana tersampir cucian juga telah menyiapkan properti berupa sebuah bangku untuk anjing pudelduduk dan telah melakukan casting dengan sangat brilian,yaitu aku sebagai babu,Jimbronyang gemuk tentu saja menjadi majikan,dan Arai berperan sebagai anjing cividas academica SMA Negeri Bukan Mainhampir seribu siswa,puluhanguru,karyawan tata usaha,satpam,para penjaga sekolah,petugas kebersihan,dan petugaskantin tumpah ruah menyaksikan kami menggunakan megaphone,Pak Mustar bertindak selaku sutradara.”Kalian tentu tak lupa adegan di jemuran cucian itu,bukan ??” aku tak sanggup bagaimanapun kami merasa ini lebih baik daripada dikeluarkandari pendidikan kami,arti sekolah ini bagi ayahku,dan senyum kebanggaanbeliau yang bersemayam di sudut-sudut kepalaku,membuatku kuat menuju ketika kami melangkah siap berakting tepuk tangan menjelaskan kepada para penonton,seperti terjadi di bioskop pesing itu,bahwapenonton laki-laki harus mendukung sang majikan—jimbron—dan penonton perempuanharus membela sang pembatu seksi—aku,beliau juga menjelaskan jalan cerita filmitu,yang amat beliau benci,termasuk tentang anjing pudel yang melolong saat sangmajikan berhasil menggagahi penonton sangat antusias,Merekaberdesak-desakan maju ke depan,rapat mengelilingi lokasi Mustar menempatkan Arai di disuruh berdiri di atas lututnya dengantangan menekuk seperti anjing Mustar mengetes salaknya beberapa kali.”Aff...aff...,”salak Arai malu-malu kucing.”Kurang keras,kurang mantap,”keluh Pak Mustar tak sabar.”Affff...!Affff...!Afffff!!!””Nah,begitu,bagus sekali.”Penonton tertawa keras-keras tak biasa menguasai apa-apa mereka sudahsakit balik pohon bungur aku siap dengan sekeranjang ,Jimbronbersembunyi mengintaiku di balik jemuran daster istri penjaga sekolah,siapmenyerbu,Arai berdiri seperti bajing di atas bangku,siap menyalak.”Action!!”Baru saja kumulai melenggak-lenggok,para penonton tak mampu menahan mereka semakin keras meledak-ledak waktu Jimbron mengejarku dan aku berlarimeliuk-liuk di antara menyalak-nyalak,”Affhhh!!Affh!!Afffhh!!Affhh!!”Wajah Arai yang jenaka,model rambutnya,dan suaranya yang kering sangat mirip dengananjing sebagai anjing amat pas terengah-engah dan berakting antara gugup,takut pada Pak Mustar,dan malu takterkira.”Cut!!Cut!!Apa-apaan ini?!!teriak Pak Mustar kecewa dengan adegan siswa kelas satu yang tertangkap merokok beliau tugasimemegang papan pencatatat adegan yang bisa ditangkup-tangkupkan itu.”Ikal,ah!Kau harus melenggang dengan seksi,bukan seperti orang mau nagih Arai,mana salakmu?””Affhhhh!!!Affhhhh!!!””Sekali lagi.””Aaffffhhhh!!””Nah,begitu.”Penonton terbahak-bahak melihat Arai digerak-gerakkan seperti robot anjing oleh PakMustar,ia menyalak-nyalak Nurmala meransek ke depan dan terpingkal-pingkal menunjuk-nunjuk Arai.”Afffhhh!!!Afffhhhhh!!!”Arai bersemangat mengonggong padaNurmala,tak ubahnya Jimbron pada kembali bersiap.”Action.”Cut!Cut!”Kali ini yang keliru malu,aku tetap tak dapat berakting sesuai harapan PakMustar.”Action!”Akhirnya,aku jengkel pada Pak Mustar yang tak punya perasaan,Maka aku bertekadmenghayati melenggak-lenggok dengangaya yang sangat seksi seperti sangpembantu semlohai di film murahan itu,Ekspresiku,gerak-gerikku,suaraku,semuanyameniru seorang tahukah,kawan,hal ini justru menimbulkan kehebohan yangluar biasa di lapangan sekolah penonton tertawa melihatku sampai keluar airmatanya,Sebaliknya,Jimbron,sangat sangat menikmati sudah sifat menganggap sesuatu selalu tumpulnya sama sekali tak sadar kalau dirinya sedangdikerjai Pak benar-benar mengejarku,bersemangat pula tak peduli sedang hanya inginmenyalak sehebat mungkin karena Nurmala iamenggeram penuh gaya,padahal di film sang pudel tidak begitu.”Grrhh...grrrhhhh afhh!Afh!”Lalu seperti bioskop dulu,para penonton pria gegap gempita mendukung berteriak-teriak,”Ayo, bajunya!!!”Sebaliknya,para penonton wanita menjerit-jerit histeris,”Lari sekolah kami riuh rendah oleh suara ratusan yang manusia menyaksikanhiburan kocak paling pernah SMA Bukan Main semeriah memekakkan melonjak-lonjak,tertawa sampai terduduk-dudukmelihat aku terbirit-birit dikejar Jimbron yang serius ingin Araimenyalak-nyalak panik campur senang karena Nurmala tertawa geli seperti anak kulirik Pak Balia,beliau tertawa sambil memegangi penonton mencapai puncak histeria,terbahak-bahak sampai berguling-guling saatJimbron berhasil menindihku rapat-rapat,tubuhnya yang gempalberenang-renang penuh gairah di atasku yang terjepit berdengik-dengik,dan Arai yangberdiri di bangku seperti tupai melolong-lolong panjang danmerdu,”Auuuufffhhh...auuuuuufffhhhh...aauuuuuuuuuuufffhhhhh....”Mozaik 11 SpidermanJika kita ditimpa buah nangka,itu artinya memang nasib kita harus ditimpa dapat,sedikit pun, sebelum kita lahir,Tuhan telahmencatat dalam buku-Nya bahwa kita memang akan ditimpa buah kitaharus menghindari berada di bawah buah nangka matang sebab tangkainya sudah rapuhadalah perkara apa-apa kita duduk santai di bawah buah nangka semacam itukarena toh Tuhan telah mencatat dalam buku-Nya apakah kita akan ditimpa buah nangkaatau mentalitas seperti itulah Jimbron memersepsikan benarnya di satu sisi,tapi tak dapat dimungkiri pandangan itu mengandung kanaifanyang mungkin seorang manusia memiliki akal seperti itu?Besardugaanku karena kemampuan mengantisipasi suatu akibat memang memerlukankapasitas daya pikir integelensia yang tinggi untuk memahami bahwabuah nangka matang yang menggelembung sebesar tong,dengan tangkainya yang sudahrapuh,dapat sewaktu-waktu jatuh berdebam hanya karena dihinggapi Jimbron tak sampai ke menerima hukuman apa pun dari Pak Mustar Jimbron ikhlas dia berakting sebaik ada alasan untuk WC yang lubangnya dibanjiri bakteri ekoli,ia juga ia jalani dengan sepenuh jiwa sebab hukuman itu baginya merupakanbagian dari mata rantai nasib yang dianugerahkan sang Maha Pencipta di langit untuknyadan memang telah tercatat dalam suasana hati Jimbron dapat diketahui dari kelancarannya selang,menenteng ember seng besar,berkaus kutang,dan berkeringat,wajahjenaka buah menteganya riang bahkan tak terganggu sedikit pun dengan baubusuk WC lapuk nyaris tak ekspresi penuh keagungan atasceritanya,mulutnya tak berhenti berceloteh.”Amboi...kudaLibya ...,”katanya sambil memeluk ember.”Kuda yang paling hebat!!Kautahu sebabnya,Kal??Tahu??”Dari tadi,sejak dua jam yang lalu,ia terus nyerocos tentang kuda,Mulut dan hidungkutertutup rapat saputangan untuk menghalangi bau busuk yang itu sudah kulumuri remasan daun bluntas dan masih tak mampumelawan bau WC.”Mana mungkin kau tahu tentang kudaLibya ,Kal...”Setiap menunduk untuk menyikat lantai WC aku menahan bau busuk inihingga seakan ia menjelma menjadi suatu sosok padat yang meremas-remas matakusampai jengkel setengah mati pada Jimbron yang menikmati hukuman pada senyum kekagumannya pada kuda saat aku juga sakit hatipada Pak Mustar yang ketat mengawasi pekerjaan kami.”Boleh saja rangking-mu tinggi,tapi soal kuda?Kau tak tahu apa-apa,Kal!!!”Sementara nun tinggi di langit-langit WC ada manusia Arai sedangmerayapi diikat tali menyumpah-nyumpah sambilmengikis kotoran hukuman yang menggiriskan.”Kau tak punya jawabannya,’kan?Baiklah,kalau begitu.. kubuka rahasia kehebatan kudaLibya padamu!!”Wc ini sudah hampir setahun diabaikan karena keran air yang manusia-manusia cacing,para intelektual muda SMA Negeri Bukan Main yang tempurung otaknyatelah pindah ke dengkul,nekat menggunakannya jika panggilan alam itu hanya berbekal segayung air saat memasuki tempat sakral itu,merekamenghinakan dirinya sendiri di hadapan agama Allah yang mengajarkan bahwakebersihan adalah sebagian dari sekarang kamilah yang menanggung semuakebejatan moral mereka.”Bron!!Air!!Aiiiiiirrrrr!!”Selesai mengikis bidang-bidang kecil ubin dengan pahat dan menyikatnya dengan sikatgigi,aku berlari saputangan yang melilit hidungku dan mengambiludara segar berteriak agar Jimbron lemahlembut itu keluar dari WC dengan santai melenggang menuju sumur.”Jawabannya kar...karena...kud.. kuda Libya adalah kuda yang hot!!”Betapa aku membenci kita selalu menjumpai WC yang tak sekolah-sekolah,di jamban umum,di terminal,di kantor-kantorpemerintah,bahkan di rumah-rumah kita begitu jorok?”Kuda Libya bisa sembunyi di dalam pasir pada suhu empat puluh lima derajat,empatpuluh lima derajar,Kal!!!Dapatkah kaubayangkan itu??!!Kalau kau mengubur dirimudalam pasir pada suhu empat puluh lima derajat,gusimu bisa matang,Kal!!”Telingaku panas tapi aku diam dekat dengan seharusnya dia tahu,akudiam pertanda marah.”Tapi yang lebih hebat adalah kuda Kanada, main binatang itu. Aiiiihhh...bukan main mamaliaitu!!!Kuda Kunada mandi salju pada suhu minus dua puluh derajat,Kal!!???Kalau kau mandi dalam suhuminus dua puluh derajat Kal,itulah mandimu yang terakhir!”Ingin aku menggosok gigi Jimbron dengan sikat ubin WC ini,tapi aku masih sabar.”KudaMongolia !!Ehmmm,Ikal lebih hebat lagi dari kuda Kanada!!Berkelana di GurunGobi,hewan liar iru adalah binatang buas!!”Menunduk menekuri ubin membuat kepalaku pening,ditambah bau pesing kali bangkit pandanganku gelap Jimbronseperti teror di kudengar timbul mau semaput.”Tahukah riwayat kuda Galapagos,Kal?Binatang itu awalnya adalah manusia dan padahari kiamat nanti akan bangkit lagi sebagai malaikat seribu rupa!”Perutku mual,Jimbron terus memberondongku tanpa ampun dengan berupa-rupa ceritakuda.”Kuda balap...kuda sembrani...kuda Jengish Khan...kudaIndia ..tapal kuda...”“Dan setiap aku mendengar satu kata kuda,maka satu anak tangga aku naik ke kemarahan karena rasa bosan akan cerita kuda dari Jimbron yang telahkutahan sejak dua jam yang lalu,sejak bertahun-tahun yang kuda Jimbronadalah tetesan air yang terus-menerus menghujam batu karang setelahsekian tahun,siang ini batu karang itu retak,beberapa tetes air lagi ia akan terbelah.“....Kuda Persia...kuda Afrika...kuda troya...diperkuda..kuda siluman...”Aku kelelahan dan tak tahan lagi dengan siksaan hikayat kisahkuda harus dihentikan hari ini juga!!”...Kuda stallion...kuda pegasus...kuda beban...kereta kuda. .”Jimbron bau pesing tak tertahankan,aku bekerja sambil menahan megap-megapseperti ikan terlempar dari akuarium,menggelepar di atas ubin ini.”Tapi kudaAustralia !!Ya,kuda Aus...tra.. lia,adalah yang terhebat dari semua jenis kudayang ada di muka bumi ini,Kal!!Kuda Aus...tra.. lia!!!Best of the best of the best of thebest!!Hewan itu lebih tampan dari manusia!!”Darahku mencapai puncak emosi.“Yang dapat menandingi kudaAustralia hanya kuda Arab,Kal!!Tahukah kau mengapapia jantan di juluki kuda Arab?!!Astaga Kal,kaki belakang hewan itu seperti adatiga!!Kau paham maksudku??”Akhirnya,batu karang kesabaranku meledak.”Diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmm!!!Aku bangkit,berteriaksekuat tenaga membentuk Jimbron sambil membanting sikat gigi,lap,dan yang tengah mengumpulkan kotoran kelelewar tidakmengikatkan dirinya pada balok plafon,dia sudah terhempas ke lantai..Kotoran kelelewardari tas Arai tumpah seperti hujan bubuk belerang menimpa kepala Jimbron yang tak mampu bergerak karena kaget pada gertakanku.”Aku sudah muak,Bron!!Muak!!Muak!!Muaaakk...dengan cerita kudamu itu!!Apa sudahtak ada topik lain?!!Tak tahukah kau,Bron?Jiwamu telah dirasuki setan kuda!!”Jimbron berdiri mematung,pucat seakan tak percaya aku tega membentaknyasekeras tak percaya kata-kata kasar itu terhambur dari mulutku dan bergetar,wajahnya pucat dan mata menepi sangat terkejut,dia sangat tahu aku takpernah marah dan lebih dari itu aku tahu persis Jimbron yang besar seperti pintu,yanggempal dan polos,adalah laki-laki lemah lembut yang tak pernah dikasari Geovanny telah membesarkannya dengan penuh kehalusan budi dan ini terjadi seperti refleks,sangat cepat di luar setinggipuncak gunung terjadi di dalam satu detik dan sekarang,pada detik berikutnya,hatikudingin seperti sebongkah es,terpuruk jauh dalam jurang tak pernahdihardik dengan keras oleh siapa pun dan aku tak pernah berteriak seperti kelakukanorang geladak kapal telah melukai hati yang lunak dan aku selaluberjanji padaku sendiri akan selalu melindungi Jimbron?Aku menendang ember didekatku karena marah pada diriku sedih menyadari ada sosok lain dalamdiriku yang diam-diam sembunyi,sosok yang tak itu menjelma dengancepat,lalu mendadal lenyap meninggalkan aku berdiri sendiri di depan Jimbron ditumpuki berton-ton perasaaan pada Jimbron,bersalah pada Pendetageo,bahkan pada merasa sebagian diriku telah mengkhianatibagian diriku yang menghampirinya,Melepaskan siang yang melingkari lehernya dan membimbingnyakeluar,Tubuhnya masih kuelus-elus punggungnya,kubimbing ia berjalanmenuju kantins sekolah yang telah tersedu sedan tanpa air teh manis kesenangannya dengan cangkir terbesar masih benar-benar terpuku.”Maafkan aku,Bron...,”kataku lembut.”Tapi memang sudah saatnya kau berhentimemikirkan kuda... ”Jimbron memalingkan wajahnya,jauh memandangpadang rumput sepertiberkontemplasi,merenungkan ketidaknormalannya selama ini.”Lihatlah,apa yang kita dapat dari pembicaraan tentang kuda?Pertengkaran yang burukinilah yang kita dapat,Kawanku..,”kuusahakan gaya bicaraku sebijaksanamungkin,seperti penyuluh KUA menasihati orang yang ingin talak tiga.”Hanya mudharat,Sahabatku.. ,”dan menyebut sahabatku itu,kubuat nadaku selembutsutra dari berpkir keras pula gurat penyesalan dalam dirinya.”Kisah kuda ini sudah keterlaluan,Kawan....Tidakkah kau kita SD diajarmengaji oleh Taikong Hamim,sejak itu tak ada hal lain yang kaupedulikan selainkuda?Sekarang kita sudah tidak SD lagi, lagi kita tahu’kan artimenjadi dewasa,Bron?Akil baligh menurut ketentuan agama?”Jimbron mengangguk upaya keras dalam dirinya untuk memahamikesalahan dan reaksinya yang seperti ingin sekali sembuh daripenyakit obsesi kuda,aku semakin bersemangat menasehatinya.”Akil Baligh,artinya semua perbuatan kita telah di hisab oleh Al ah, tidak suka sesuatu yang akan hal itu difirmankan dalam Al-Qur’an kau sependapatkalau persoalan kuda ini sudah berlebih-lebihan,Kawanku?”Ah,hebat sekalo sia-sia ulangan Fikihku dapat nilai tujuh!Jimbron naik turun menahankan yang polos dilandakeharuan yang dalam pada berkali-kali menarik napas yangpaling menyenangkanku,wajahnya berangsur seperti orang yang baru sadar darisebuah mimpi yang gelap mulai makin menjadi-jadi karenaaku melihat peluang kali ini akan mampu membuat perubahan pada Jimbron.”Sahabatku,banyak hal lain yang lebih positif di dunia hal lain yang amatmenarik untuk dibicarakan,misalnya tentang...mengapa kita,orang Melatu,yang hidup diatas tanah timah kaya raya tapi kita semakin miskin hari demi hari,atau tentang...bupatikita yang baru itu,apakah ia seorang laki-laki sejati atau tak lebih dari seorang malingseperti yang sudah-sudah,atau tentang cita-cita kita merantau ke Jawa,naik perahubarang,dan tentang rencana kita sekolah ke Prancis!!Menginjak Eropa sampai keAfrika!Kita akan jadi orang Melayu pedalaman pertama yang sekolah ke Prancis!!Bukanmain hebatnya,Bron!!”Dan aku gembira sekali karena tiba-tiba di sudut bibir Jimbron tersungging mengangguk-angguk mafhum seakania setuju pada saran positifku itu,seakan ia mengakui kesalanhannya selama ini dansangat memegang wajahnya berubah meriah dan lapangkarena sesosok beban gelap yang berat baru saja terbang meninggalkan telah mendapat pencerahan sekaligus penyembuhan!Aku takjub dangirang tak seperti orang meregang nyawa yang bisa dihidupkanlagi dengan daya kejut listrik,shock karena gertakanku tadi justru telah mengobatiJimbron dari sakit khayalan kuda yang sukacitanya telah mendobrak ruang pekat di kepalanya dimana iaterkunci dalam perangkap obsesif kompulsif terhadap telah membebaskannyadari penderitaan yang telah belasan tahun kompulsif adalah siksaanyang tak terperikan,apalagi terhadap terbayangkan bagaimana Jimbron dapatbertahan sekian lama tanpa menjadi sinting,Syukurlah,Jimbron,sahabat yang palingkusayangi,hari ini telah sembuh dari penyakit gila kuda!!Inging rasanya aku merayakanhari yang luar biasa ini dengan berderma kepada seluruh anak Melayu yatim meraih tanganku,menyalamiku dengan erat,dan manis dan jelas mengesankan bahwa ia telahmeninggalkan masa lalu yang kelam mencekam dan siap menyongsong masa depan yangcerah bercahaya,Kami saling berpandangan dalan nuansa yang sangat menyentuh,sampaiaku menitikkan air benar-benar terharu karena aku tahu sudah banyak orangberusaha menyembuhkan Jimbron tapi mereka semua Jimbron hampirdimandikan dengan kembang tujuh rupa untuk menghilangkan bayang-bayang kuda yangterus-menerus dadaku ingin meledak momen ini kamimemahami bahwa persahabatan kami yang lama dan lekat lebih dari saudara,berjuangsenasib sepenanggungan,bekerja keras bahu-membahu sampai titik keringat terakhiruntuk sekolah dan keluarga,tidur sebantal makan sepiring,susah senang bersama,ternyatatelah membuahkan maslahat yang tak terhingga bagi berlandaskancinta kasih itu telah merajut ikatan batin yang demikian kuat dalam kalbuku dan sakingkuatnya sampai memiliki tenaga gaib penyembuhan.”Ikal...!!”panggilnya halus sekali,penuh rahasia,dan panggilanbermakna ungkapan terimah kasih yang besar karena aku telahmenyelamatkannya,sekaligus mengandung permohonan maaf yang tulus serta terharu terhadap kemampuanku menyembuhkan penyakit gila kudanya yang telahkronis.”Ya,Jimbron saudaraku yang baik hati...,”jawabku lembut penuh kasih sekali aku memeluknya.”Sudah pernahkah kuceritakan padamu soal kuda poni?” Mozaik 12 Sungai LenggangAku selalu menyukai kuli ngambat adalah hiu danpari yang panjangnya sering sampai dua meter akan mengayun bamboo pikulan sepertigoyangan penyanyi dangdut dan daya tending ayunannya hanya bisa distabilkan denganmemikul ikan-ikan panjang itu sambil susah bagiku untuk terpilih jadisprinter SMA Negeri Bukan berlari berangkat senang sekali berlari menerobos hujan,sepertiselendang menembus tirai air tak pernah kelelahan ramping,dengan rambut ikal panjang dan kancing baju yang sering taklengkap,jika berlari aku merasa seperti orang Indian,aku merasa menjadi layangan kertaskajang berwarna-warni,aku merasa seumpama benda seni yang meluncur derasmenerabas selalu berlari pulang sekolah tapi siang ini,di depan restoran mi rebus, terkejut melihat tiga orang di dalam restoranaku sendiri,Arai,dan Jimbrontengah membereskan puluhan piring kotor yang berserakan di atas berlarilagi,memandangi tiga orang yang kukenal itu sampai kembali terhenti melihat tiga mobil omprengan reyot di depan orang kernetnya-Arai,Jimbron,dan aku sendiri-termangu-mangumenunggu penumpang ke Tanjong ketakutan menyaksikan orang lain telahmenjelma menjadi kabur pontang-panting,Sampai di los kontrakan akukehabisan nun disana,di Semenanjung Ayah,aku merinding melihatArai,Jimbron,dan aku sendiri berpakaian compang-camping,memikul karung buah aku memikirkan kejadian aneh siang ini aku siang ini aku berhasil membongkar suatu akumengerti mengapa hokum membolehkan orang berusia delapan belas tahun ke atasmenimbuni dirinya dengan berupa-rupa keborokan,sebab pada usia itu manusia sudahbisa bersikap rahasia yang manusiameningkat dari satu situasi moral ke situasi moral ini sayap-sayap keciltumbuh di badan ulat kepompong,aku bermetamorfosis dari remaja ke oleh kekuatan alam untuk melompato garis dari menggantungkan diri dipaksa belajar bertanggung jawab pada diriku lapisan tipisseolah tersingkap di mataku membuka tabir filosofis yang pasti menjadi orang dewasayaituhidup menjadi semakin tak sendiri,Jimron,dan Arai yang kusaksikan membersihkan meja di restoran,menjadikernet,dan pedagang kweni tak lain adalah manifestasi dari sikapku yang telah bisarealistis;karena usiaku telah menginjak delapan aku sadar setelah menamatkanSMA nasibku akan sama dengan nasib kedua sahabatku waktu SMP;Lintang yang cerdas malah tak sempat menyelesaikan tak adildunia ini;seorang siswa garda depan sekaligus pelari gesit berambut ikal mayang akanberakhir sebagai tukang cuci piring di restoran mi dalam pergaulan remaja Melayu yang seharian membanting tulang,mendengarpandangan mereka tentang masa depan,dan melihat bagaimana mereka satu persatuberakhir,lambat laun memengaruhiku untuk menilai situasiku secara kusadari sikap realistis sesungguhnya mengandung bahaya sebab ia memilikihubungan linear dengan perasaan tak lain adalah pedal rem yang seringmenghambat harapan kali Pak Balia membuai kami dengan puisi-puisi indah Prancis aku hanyamenunduk,menghitunng hari yang tersisa untuk memikul ikan dan sampadi los kontrakan,melongok ke dalam kaleng celenganku yang penuh,penuh oleh uangreceh,darah masa mudaku yang berapi-api perlahan sangat Mafhum,bahwatabunganku itu tak akan pernah mampu membawaku keluar dari pulau kecil Belitongyang bau karat kami,harapan sekolah ke Prancis tak ubahnya punggukmerindukan dipeluk kodok ingin dicium putri agar berubah suci almamater Sorbonne,menjelajah Eropa sampai ke Afrika,hanyalahmuslihat untuk menipu tubuh yang kelelahan agar tegar bangun pukul dua pagi untukmemikul tak lebih dari orang yang menggadaikan seluruh kesenangan masamuda pada kehidupan dermaga yang keras,hidup tanpa pilihan dan belas aku telah menjadi pribadi yang dan pulangsekolah lariku tak lagi positif dalam tubuhku menguap dibawa hasutan-hasutan apa aku memecahkan kepalaku mempelajari teorema binomialuntuk mengukur bilangan tak berhingga jika yang tak berhingga bagiku adalahkemungkinan tak mampu melanjutkan sekolah setelah SMA,jikayang akan kuukur nantihanya jumlah ikan yang telah kupikul agar mendapat beberapa perak uang receh apa aku bersitegang urat leher berdebat di kelas soal geometri ruangEuclidian yang rumit,jika yang tersisa untukku hanya sebuah ruang los sempit 2 x 2meter di sekarang adalah pepatah konyol kuli-kuli Meksiko yangpatah arang dengan nasibceritakan mimpimu,agar Tuhan bisa sebaliknya,demi Tuhan,sahabatku Jimbron memang makhluk yang luar prestasinya amat mengesankan—ia baru saja mempersembahkan tempatduduk nomor 128 pada Pendeta Geo dari nomor kursi 78 semester sebelumnya—tapi iasangat ini ia sudah berdiri tegak di dermaga menunggu kapan lalu iamemesan sesuatu pada mualim kapal,sahabatnya.“Pak Cik,tolong belikan aku celengan kuda diJakarta .”Jimbron menjadi sahabat mualim karena telah membantunya menyetrika dan ingin salat sang mualim baru menyadari ketololan masa mudanya menatotubuhnya.”Dua buah,Pak Cik,dua buah...””Tak cukup hanya satu,Bron??””Dua,Pak Cik,kalau bisa yang berwarna putih dan hitam.”Sudah tahu kesintingannnya akan kuda,mualim itu tak lagi bertanya mengapa satucelengan kuda saja tak celengan kuda adalah apa yang kita sebutnormal,adapun dua celengan kuda kita sebut obsesif adalah isuyang pas untuk hari ini ia senang tak terperi karena celengan sebesar anakkambing itu datang.”Celengan untuk melanjutkan sekolah!!”pekiknya mengamati kuda dari tanah liat dalam berminatmembahasnya,tapi Jimbron sudah seperti orang kebelet pipis,tak kuat menahan ceritakudanya.”Ah,ini hanya kuda-kuda lokal saja,Kawan,tapi cantik juga bukan...???”Seakan kami bertanya,seakan kami peduli,seakan kami sangat tertarik.”Yang ini jelas kuda Sumbawa...dan yang putih ini,kalau kutengok hidungnya,ah,iniku.. kuda sandel saja,populasinya banyak di Jawa Barat,biasa dipakai untuk hiburandelman kelilingkota .. ”Bangga suaranya,senang hatinya,dan cerah melenggang,memindahkantabungannya dari bawah kasur dan membaginya rata dua bagianitu dimasukkan ke dalam kuda hitam dan kuda setiap ia mendapat upah darinakhoda,dibaginya dua dengan rata dan dimasukkannya ke dalam kedua celengan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.”Meskipun kaupenuhi celengan sebesar kuda sungguhan,sahabatku Jimbron,tak’kanpernah uang-uang receh itu mampu membiayaimu sekolah Perancis...,demikian dengarlah itu, kalimat sinis dari orang yang sengatan sikap adalah hantu yang itu mengekstrapolasisebuag kurva yang turun ke bawah dan akan terus turun ke bawah dan telah membuatkumenjadi pribadi yang gelap dan sikap buruk yang berbuahkeburukanpesimistis menimbulkan sinis,lalu iri,lalu dengki,lalu mungkin ini,Kawan,akibatnya nyata sikap buruk itu”Tujuh puluhlima !!Sekali lagi 75!!Itulah nomor kursi ayahmu sekarang...”Aku dipanggil Pak orang Melayu tulen aku disemprotnya habis-habisan,”Hanya tinggal satu semester lagi tamat SMA,memalukan!!Memalukan bukanbuatan!!””Keterlaluan!!Orang sepertimu patut dibuat sekandang dengan Malin Kundang,Itulahorang sepertimu,kalau kau ingn tahu!!Sangkamu kau siapa??Pythagoras apa?Di SMAyang ketat bersaing ini kau pikir bisa menjaga kursimu dengan belajar sekehendakhatimu!!??”Suaranya berat penuh memang garang tapi semua orang tahu bahwasesungguhnya ia penuh perhatian,hanya caranya saja yang keras.”Kini kau terdepak jauh dari garda depan??”Ia menatapku habis mengerti,ada satu kilatan kecewa,kecewa yang sakitjauh di dalam memandang jauh keluar ia berbalikmenatapku,suaranya tertahan,”Tahukkah kau,Bujang??Sepanjang waktu aku bermimpianakku duduk di kursi garda depan itu...”Aku terharu melihat mata Pak Mustar berkaca-kaca.”Kini ia sekolah di Tanjong Pandan,di SMA yang monyet pun jika mendaftar akanditerima!! Dan kau,kausia-siakan kehormatan garda depan itu!!??Mengapa kau berhentibercita-cita,Bujang?Pahamkah engkau,berhenti bercita-cita adalah tragedi terbesar dalamhidup manusia!!”Aku menunduk diam menekuri kata-kata yang amat dalam itumenusuk-nusuk pori-poriku.”Surat undangan sudah kuposkan pada ayahmu,dapat kaubayangkan perasaan beliausekarang??”Dan ketika nama ayahku sontak sadar,sikap pesimis telah kecewa,kecewa yang sakit jauh di dalam hatiku.”Aku berani bertaruh,ayahmu tak’kan sudi datang.”Aku menciut,lemas ditikam perasaan bersalah.”Wan prestasi!!Cidera janji!!Anak yang tak mampu memenuhi harapan orangtua!!Taktahukah engkau,Bujang??Tak ada yang lebih menyenangkan ayahmu selain menerimarapormu??”Hatiku sakit,perih sekali.”Kamulah harapan beliau satu-satunya,Ikal.”Seluruh air yang ada dalam tubuhku naik ke kepalaku.”Ah,ayahmu,Ikal,diundang pelantikan bupati pun baju safarinya tak untukmu Ikal,yang terbaik dari beliau selalu hanya untukmu...”Air itu tumpah ruah berlinangan melalui turun di Magai seperti Pak Mustar laksana gelap yang mengikatku rapat-rapat,menyiksakudalam detik demi detik yang amat lama seumpama pergantian esokayahku datang?Aku mengutuki diriku sepicing pun aku dapat terpuruk dalam pernah aku mengalamimalam yang tak kunjung berakhir seperti situasi moral yang palingrendah,kenangan lama yang pedih seakan hidup kembali,menyerbuku itu seperti film yang berputar-putar mengelilingiku,menari-nari melihat Arai—anak kecil yang menungguku di tengah ladang jagung,akuteringat perpisahan dengan sahabatku,Lintang yang menghancurkan hatiku,aku teringatnasib pilu seorang laki-laki bernama Bodenga,dan aku sadar betapa sejak kecil kami telahmenjalani kehidupan yang keras demi pendidikan.***********Pagi-pagi sekali aku dan Arai telah menunggu ayahku dengan harapan yang amat tipisbeliau akan datang,Dan kami maklum jika beliau enggan bersusah payah berangkat pagibuta mengayuh sepeda tiga puluh kilometer,melewati dua bukit danpadang ,hanya mengetahui aku terdepak dari garda depan karena kepicikanku sudahmalas bicara gelisah menyaksikan para orangtua murid berduyun-duyunmenuju lekat memandangi jalan di luar gerbang takkunjung menatapku tiba-tiba mataku silau melihat kap lampu aluminium putih dari sepeda yang dikayuhseorang pria berbaju safari empat mengayuh sepedanya kelelahanm,terseok-seok,dan semakin cepat ketika melihat di depan kami,pria itu tertegun dan dadaku sesal melihat lipatan mengilap,serta kumis danrambutnya yang dicukur akan duduk di kursi nomor 75 namun beliau tetapcuti dua hari,dan tetap melakukan prosedur yang sama,dengan suasana hati yangsama,untuk mengambil daun pandan dari baju safari ayahku membuat airmataku akan kupermalukan,ibuku tetap merendam daun pandansehari semalam untuk menyetrika baju safari ayahku dengan senang hatidatang jauh-jauh mengambil raporku dengan bajunya yang terbaik,dengan bajunya yangpaling tak mampu bicara ketika beliau menyapa kami dengan salam pelanAssalamu’alaikumtersenyum,dan menepuk-nepuk pundak kami dengan bangga,persissama seperti kebiasannya apa yang dialami ayahku di dalam aula,kurasakan seakan langitmengutukku dan bangunan sekolah rubuh lagi kudengar tepuk tanganketika nama ayahku dipanggil untuk mengambil kudengar hanya orangkasak-kusuk bertanya mengapa prestasi sekolahku sampai anjlok yang pendiam akan menjawab berondongan pertanyaan yang hanya akanmenyakiti hatinya?Aku terpuruk dalam aku ini anak takberguna!!Betapa sampai hati pada berat detik demi detik kulalui menunggu ayahku keluar dari meninggalkan tetap tenang seperti dulu aku menghampiri kami dan itu adalah senyumkebanggaan khas beliau yang tak sedikit pun luntur,persis seperti dulu ketik aku masih digarda beliau menatap kami satu per satu,masih jelas kesan bahwa apa punyang terjadi,bagaimanapun keadaan kami,kami tetaplah pahlawan menerima apapun adanya tertunduk diam,hatiku hancur dan airmataku kembali kebiasaannya,beliau menepuk-nepuk lembut pundakmai dan mengucapkan sepatah salam dengan tersedu sedan melihat ayahkumenaiki sepedanya dan tertatih-tatih mengayuhnya inginmeledak memandangi punggung ayahku perlahan-lahan meninggalkan halam sekolah.”Puaskah kau sekarang!!??Arai menumpahkan kemarahannya membelakanginya.”itukah maumu?Melukai hatinya??”Aku masih membelakangi Arai karena aku tak ingin melihat pipiku telah basah.’Apa yang terjadi denganmu,Ikal??Mengapa jadi begini sekolahmu?Ke mana semangatitu??Mimpi-mimpi itu??!!”Arai geram tak habis mengerti padaku.’Biar kau tahu,Kal,orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi,dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu!!”Aku tersentak dan terpaku memandangi ayahku sampai jauh,bentakan-bentakan Araiberdesingan dalam telingaku,membakar hatiku.’Tanpa mimpi,orang seperti kita akan mati...”Aku merasa beku,serasa disiram seember air es.”Mungkin setelah tamat SMA kita hanya akan mendulang timah atau menjadi kuli,tapi disini Kal,di sekolah ini,kita tak akan pernah mendahului nasib kita!!”Mendahului nasib!Dua kata yang menjawab kekeliruanku memaknai tak lebih dari sikap takabur mendahului nasib.”Kita lakukan yang terbaik di sini!!Dan kita akan berkelana menjelajahi Eropa sampai keAfrika!! Kita akan sekolah ke Prancis!!Kita akan menginjakkan kaki di altar sucialmamater Sorbonne!Apa pun yang terjadi!!”Arai lantang memenuhi lapangan luas sekolah kami,menerobos ruang-ruang gelap kepicikan dalam itu seperti sumbu aki yang men-charge baterai dalam mataku terbuka untuk melihat harapan besar yang tersembunyi di dalam yang selalu diam,ta pernah menuntut apa lurus di depanku,berpuluh-puluh kilometer menuju ingin menyusulayahku dan aku mulai melintasi halaman-halaman sekolah,kompleksperkantoran,dan berlari melalui kampung-kampung kecil sampai keluarMagai,tapi aku tak melihat jauh di sudah condong,akuberlari di atas aspal yang panas,aku maraton tak menolak ajakan kendaraan-kendaraan yang kelelahan tapi aku akan berlari dan terus berlari sampaikujumpai aku sampai di jalan panjang yang tampak seperti garis hitammembelah padang sabana yang belukar meliuk-liuk keemasan disiramicahaya matahari,bergulung-gulung diaduk angin yang terlepas sana,di ujunggaris yang sunyi itu kulihat satu noktah,ayahku!!Aku berlari semakin kencang sepertilayangan kertas kajang berwarni-warni,seperti orang Indian,Aku berlari sampai perihkaki-kakiku,Aku berhasil menyusul ayahku ketika beliau sudah berada di tengahjembatan aku berlari di samping sepedanya,ayahku terkejut dantersenyum,Sebuah senyum lembut penuh kebanggaan.”Ikal...,”katanyaKuambil ali mengayuh sepedanya,beliau duduk di kulinya yang kasardan tua memeluk yang pendiamayah juara satu sore yang hangat bercampur dengan angin yang dingin,membelai-belaikami melalui jembatan bawah kami sungai purba Lenggang dan menyimpan sejarah pilu orang-orang miskinMelayu,anak-anak sungainya adalah misteri yang mengandung tenaga mistis,dan riak-riaknya yang berkecipung siang dan malam adalah nyanyian sunyi rasa sayangku yangtak bertepi untuk ayahku. Mozaik 13 Pangeran Mustika Raja BranaPernahkah Kawan melihat orang disambar petir?Aku pernah,beberapa tinggaldekat laut,memiliki hamparanpadang dan di bawahpadang itu berlipat-lipat semacam itu mungkin menimbulkan godaan bagi anak-anak lisrik dilangit untuk iseng-iseng berkunjung mencium tanah bagi siapa pun yangmenghalangi muhibahnya,tanpa ampun,Byarrrrrr!!!!Setrum ribuan volt langsungmembuat setengah tubuh lebam yang kena sambar pendulangtimah,diperlukan paling tidak dua orang untuk melepaskan dulang dari yang disambar petir memiliki ekspresi dan sikap tubuh yang aneh seolah tubuhnyadimasuki makhluk asing dan makhluk asing itu mengambil alih atas fondasikepercayaan seperti itulah orang-orang Melayu tempo dulu meletakkan cara yangspektakuler untuk menyelamatkan korban sambaran ada korban petir yang taklangsung tewas,dukun Melayu,dalam hal ini dukun langit,segera menyalakan api dibawah tungku yang tungku itu dijejer daun-daun kelapa yang masih hijaulengkap dengan di atas daun kelapa itulah sang korban dipanggang, untuk mengusir dedemit listrik dari dalam atautidak,cara ini sering logisnya barangkali ada pada seputar reaksi antarasap,panas api,listrik,sugesti,dan tipu muslihat dunia gelap yang taksempat tertolong,seperti yang terakhir kulihat,seorang pencari nira disambar petir saatmemanjat pohon wafat di tempat,lekat di pohon itu,kedua tangannya tak dikafani dan dikuburkan dengan sikap tangan seperti seorang dirigenorkestra sedang mengarahkan lagu ”Aku seorang Kapiten”.Dan gestur seperti itulah,kaku tak bergerak,yang ditampilkan Jimbron waktu mendengarkabar yang amat mengejutkannya siang tergopoh-gopoh membawa berita itupadanya.”Bron!!Sudahkah kau dengar kabar itu??””Kabar apa,Ikal...?”jawabnya langit akan tumpah,ia selalu satu sifat itu Jimbron tengah menyiangi labu yang akan memunggungiku.”Capo akan memelihara kuda!!”Tubuh Jimbron mendadak sontak menjadi orang disambar persis dirigen,atau seperti robot kehabisan menoleh padaku tapitubuhnya tak berbalik,hanya lehernya yang berputar dengan ukuran derajat yang takmasuk seratus delapan puluh derajat!ia seperti burung hantu.”Ja...ja...ja...jajajaja...”Dia tak dapat melanjutkan aku tahumaksudnya,”jangan kau main-main,Kal!!””Serius, di pasar,semua orang meributkannya!!””Min...Min...,”maksud Jimbron tentu Minar.”Ya,Minar.”Minar,asisten juru rias pengantin,hulu ledak gosip kampung ada gosip di PasarIkan,pasti dia biangnya.”Ta.. ta. .ta. .ta.. ta. .”’Tak ada tapi,Bron.””Ber...ber.. ””Tujuh ekor!!””Kap...kap...dar. .dar.. ””Dua minggu lagi,dan percayalah kau,Bron??Dari Australia!!”Jimbron seperti orang yang mau cepat,bola matanya mengembang,dantelinganya ia air masih seperti tentang kuda itu segera hangat warung-warung kopi,di balaidesa,dipasar,dan di kantor-kantor pemerintah,setiap orang kegemaran orang alasannya utamanya adalah karenasiapa pun di kampung kami tak pernah melihar seekor kuda kami,kudaadalah makhluk kampung orang Melayu pedalaman tak ada pun dulu orang Melayu bepergian naik perahu atau berjalankaki,Kuda tak pernah secuil pun disinggung dalam manuksrip kuno bukanmerupakan bagian dari kebudayaan soal kuda sebenarnya bukan baru kali ada tanda-tanda Belitong akanbernasib seperti Babylonia karena PN Timah mulai megap-megap,pemerintah berusahamencarikan jalan keluar bagi orang Melayu pedalaman agar tidak berakir serupa petugas pertanian berdatangan memberi penyuluhan tentang cocok tanamdan budi mahasiswa Belitong yang tengah kuliah di Jawa dan bercita-citamulia membangun desanya sehingga nasib penduduk Belitong jadi lebih baik, dikumpulkan di balai berebutan,berapi-api,memberipetuah yang mereka dapat dari bangku kuliah.”Jika dikeruk terus,timah di bawah tanahsana akan habis,Bapak-bapak!!Ia tidak akanberanak pinak seperti kita-kita ini,Maka Bapak-bapak harus men-transform diri sendiridari seorang buruh tambang dengan mentalitas kuli menjadi petani dengan mentalitaspedagang...Demi mendengar kata transform itu,para kuli mentah menghirup kopipahitnya,berpandangan sesama mereka,lalu tersenyum dan saling menunjukkan satu jaritelunjuknya.”Kita harus membangun irigasi!Harus belajar menanam jagung dan bersawah!Paradigmakerja semua sektor harus pula sekaragn kita,orang Melayu pedalaman diBelitong berpikir,berjiwa,dan bertabiat seperti petani!!Kita akan segera menjadikomuniatas agraris!!”Parahadirinkepala desa,carik juru tulis,penghulu,asisten juru rias pengantin,parapesirajuru masak kenduri,para dukun,dan ratusan kuli tambang tadi kesempatan ini hadir seluruh dukun berbagai keahliandukun buaya,dukunangin,dukun api,dukun langit,dukun gigi,dan dukun para dukun dikampung kami sudah menerapkan spesialisasi jauh hari sebelum ahli ilmu manajemenPeter Drucker menyarankan hal yang sama pada industri hadirin itu senang sekali mendengar kata yang baru pertama kali merekadengar sangat renyah,beradab,tinggi,dan sangat didikan orang Jawa memang pernah kutemui di beberapa bukuJawa disebut sebagai imperialis model baru di tanah air tapi dalam mendidik saudara-saudaranya di daerah mereka canggih bukan para hadirin pun serentakmenunjukkan dua masih belum mengerti maksud mereka.”Selain daripada itu...”Mahasiswa yang satu ini gayanya tidak meledak-ledak,Kalem,menurutkeyakinannya adalah cermin pribadi berpengetahuan ia pasti meniru gayaseorang profesor karatan di Jawa dengan mengayun suku kata terakhir dari setiap katayang intelek kedengarannya.”Bapak-bapak,kita harus belajar mengomersialkanintelectual comodity!! Artinya kitaharus bersaing dengan daerah lain dengan mulai menjual keahlian,kepandaian,danberbagai intelektual kita harus kita tingkatkan secara tidakboleh hanya bergantung pada laut,tambang,dan tani yang resourcesnya desa ini dapat berkembang secara simultan dan sustainable di semuabidang!!”Tepuk tangan riuh berebutan menunjukkan jarinya,ada yang lima,tujuh,adapula itulaj jumlah kata yang tak mereka pahami dalam kalimatmahasiswa-mahasiswa ingusan Put,sang dukun gigi,tak ragu menunjukkan bahkan mengangkat sebelah tidaklima belas kata mempan ada perlombaan ceramah,aku berani jamin orang Melayu akan terhitungbanyaknya dari mereka yang menderita sakit gila nomor 21keranjingan di situ pidato yang gilang-gemilang itu lalu tak ada seorang punmelakukan Mahasiswa sibuk mencari kata-kata aneh baru untuk pidatoberikutnya dan para kuli tambang menghabiskan waktu berminggu-minggu mendebatkanarti setiap kata aneh mereka itu di warung-warung berpendapatternyata merupakan kompetensi yang arahnya sama sekali berbeda dengan kompetensiberbuat sesuatu secara Lam Nyet Pho,sebagai seorang wiraswastawan tulenjelas memiliki kompetensi yang terakhir kutuliskan.”Itulah penyakit kalian,Orang bukan main,banyak teori kiri kanan,adasedikit harta,ada sedikit ilmu,sudah sibuk bersombong-sombong...”Capo tak pernah yang setengah mati ia jungkirbalik membangun klannya dari klannya itu terkaya sekarang di kampung asam garam curigaku Capo hanya bisa menghitung,tak seperti mahasiswa Melayu sok pintar itu,ia berbicara pelan saja sambilmenyedot katanya sederhana,gampang dicerna,tajam ia angkat bicara,para pedagang ikan di stanplat melepaskan apa pun yangsedang intan berlian sesungguhnya berada di dalam mulut orangseperti Capo.”Lihat kami,orang hidup dengan jiwa sudah punya bioskop tapisetiap malam masih menghadapi lilin untuk membungkus orang Melayumana mau begitu.””Orang Kek bekerja keras,tak mau bergantug pada apa pun.””Kalau timah tak orang Melayu mati,kami hidup...”Aku mengagumi daya survival bangsa Tionghoa kek.”Tidakkah kalian lihat di Belitong?Terserak seribu danau bekas galiantambang,terhamparpadang sabana seluas mata memandang,semuanya beribu-ribuhektare,tak bertuan.”Parapenyimaknya merenung.”Kuda,peternakan kuda adalah yang paling itu memerlukan kebebasan ditempat yang kalau ingin sedikit repot,peternakan buaya juga sangat kudaAustralia akan datang dari akan beternak kuda!!Itulah Caposederhana,tak banyak cincong,dan kemampuannya merealisasikan idemenjadi tindakan nyata jauh lebih tinggi dari para inteleketual muda Melayu mentalitas merealisasikan ide menjadi tindakan nyata barangkali dapatdipertimbangkan sebagai mata pelajaran baru di sekolah-sekolah Capodi pasar itu kemudian dikicaukan Minar ke mana-mana.*********Dan aku menyesal mengabarkan berita kuda itu kepada Jimbron karena ia mendadakmenjadi bekerja lebih keras dua kali lipat dari biasanya dan tidur lebih malamdari jam tidur ia gelisah,berguling-guling tak sekali setiap hari Jimbron dihantui berita kuda itu dan ia bereaksi dengan cara takingin membicarakannya,sebab ia cemas,ia tak dapat menerima jika berita itu tipikal obsesif segala kemungkinan masih bisa terjadi dalam duaminggu jika memang berita itu hanya gosip maka aku akan menanggung risikodimusuhinya seumur pun yang berhubungan dengan kuda amat sensitif berkaki empat yang pandai tersenyum itu adalah jiwa khawatir dengan kondisi psikologis Jimbron,aku berusaha mengonfirmasikanberita itu pada biasa wanita menor memenuhi semua kriteria sebagaibiang seperti senjata serbu biasa kita dengar daritukang gosip,nada bicara mereka selalu berfluktuasi dalam jarak yang mereka bicara menjerit-jerit dan detik berikutnya mereka berbisik.”KIRAMU AKU BERDUSTA,BOI?AKU DENGAR SENDIRI DARI NYONYAPHO,ITU SUDAH BERITA BASI!!”Suara Minar melengking sehingga aku malu karena semua orang adalahpanggilan gaul oran perhatikanlah ciri utama tukang isu,jika bicara merekasuka menoleh kiri kanan seperti burung serindit.“BILANG ITU PADA JIMBRON!!Tapi,Boi...,”Minar berbisik,”Kau sudah tahu beritaterbaru belum...!!??Salah satu bupati yang kalah pemilihan kemaren ternyata ijazahnyaPALSU!!PALSU,BO!!!Gelar S1-nya mungkin saja benar tapi gelar S2-nya...yang iaderetkan tanpa tahu malu di belakang namanya itu,jelas PALSU!!P A L S U!!KAUDENGAR ITU,BOI!!!??”Minar mengeja satu persatu kata palsu gosip adalah sakit gila nomor18Kecanduan sensasi.”Dan kuragukan juga gelar S1-nya itu!! KARENA AKU KENAL DIA,BOI!!!DULUKAMI SEKELAS DI SD INPRES,SAMPAI KELAS TIGA DIA MASIH...”Kepala Minar berputar-putar memantau situasi lalu ia menatapku tajam danmendesis,”Tak bisa membaca...!!“MANA MUNGKIN DIA BISA JADI SARJANA?!!BERANI-BERANINYA DI AMELAMAR KERJA DI BUPATI!!DIA ITU.. penipu,BOI!!P e n i p u...!!BIARSAJA,SEBENTAR LAGI DIA DICIDUK...polisi...!!”Minar celingukan,takut kalau-kalau ada kuda sudah melebar moral nomor sembilanJika Anda sering ditanggap berbicara di depanumum dan kerap tulalit karena kehabisan topik,maka belajarlah dulu jadi tak mau lama-lama bicara dengan Minar,tak mau aku menambah masih belum puas,teriakannya bertalu-talu mengiringiku pergi.“LAIN KALI DIA DATANG LAGI DARIJAKARTA ,MENCALONKAN DIRINYAJADI BUPATI!!PASANG HURUF H BESAR DI DEPAN NAMANYA,MENGAKUDIRINYA HAJI???!!PADAHAL AKU TAHU KELAKUANNYA!!WAKTU JADIMAHASISWA,WESELDARI IBUNYA DIPAKAINYA UNTUK MAIN JUDIBUNTUT!!!”Aku sudah jauh berlari meninggalkannya tapi masih kudengar lolongannya,”ITULAHKALAU KAU MAU TAHU TABIAT PEMIMPIN ZAMAN SEKARANG,BOI!!BARUMENCALONKAN DIRI SUDAH JADI PENIPU,BAGAIMANA KALAU BAJINGANSEPERTI ITU JADI KETUA!!???”*******Bendera kapal BINTANG LAUT SELATAN telah tampak di horizon sejak pukul tigasore dan mulai pukul dua dermaga telah dipadatiorang-orang Melayu yang ingin melihatlangsung hewan yang hanya pernah mereka lihat dalam kampung tumpahruah ke dermaga,ratusan jumlahnya,di antara mereka tampak bupati,camat,lurah,kepaladesa,dan para dukun berbagai spesialisasi lengkap dengan baju dinasnya panjang yang menjulur ke pintu kapal telah merupakan pekerjaanbesar tapi tak mengapa karena memang untuk peristiwa yang amat ketuapanitia penyambutan adalah Jimbron,maka kupastikan di pelantaran itu sudah tergelarkarpet merah,juga disiapkannya tarian Serampung Dua Belas serta gadis-gadissemenanjung berbaju adat untuk mengalungkan bunga di leher kuda-kuda bolos salat lohor dia sudah hilir mudik di ingin iakecolongan satu detikpun melihat kuda-kuda itu turun dari anehnya ia taktampak di deretan depan para ada di sudutsana ,di antara tong-tongaspal,agak jauh di timbul tenggelam di balik tong-tong itu sepertiorang main petak ia menampakkan wajahnya untuk melihat kapal yangsemakin seperti malu dilihat sampai hampir senewen maka ia merasasedikit takut keinginannya akan segera terwujud di depan batang itulahyang dialami kata ibukugila memang ada empat puluh empat LAUT SELATAN utamanya dipaskan pada ujung pelataransehingga tercipta jembatan antara dermaga denga matahari sore terbias padapermukaan laut membentuk pita berwarna jingga yang memukau dari dermaga sampai kekaki tamu-tamu terhormat dariTasmania itu melenggang di atas jembatantadi,pasti akan menambah pesona sore bersejarah di kampung kami kapal mata tertuju ke pintu kapan itu dan ruangan di dalamnya tampak apa pengunjung tegang dan senyap menunggu kuda-kudahebatAustralia melangkah Jimbron tak tampak sama bayangan hitam dari kegelapan itu terdengar samar dengusanyang berat seperti dengusan beberapa ekor bergema suara gemeretak di itu meningkat menjadi hentakan-hentakan yang sangat kuat sepertilogam saling bertubi-tubi memekakkan telinga,membahana ke seluruhkapal sampai ke pengunjung terkejut ketakutan dan sebagian mereka yangberdiri di barisan depan surut keterkejutan pengunjung,secara sangatmendadak,seekor makhluk hitam berkilat yang sangat besar melompat ke mulut penonton serentak berteriak histeris.”Hhaaaaahhhhhhh...!!!”Astaga!!Di ambang pintu kapal tiba-tiba berdiri seekor kuda hitam staliion dengan tinggihampir tiga meter dan panjang badan sekitar empat pekat berminyak-minyak,serupa kayu mahoni yag di pernis tebal,licin mengilap seperti seekor tak peduli pada ratusan pasang mata yang berputarsedikit,sombong sekali,tapi indah kukug besar garang tapi di luar dugaanku seekor kuda Australia ternyata amat besar seperti gajah dan iademikian detik itu aku menyadari bahwa Jimbron kerajingan padakuda karena alasan yang sangat masuk aku langsung memaklumikesintingannya selama kompulsif agaknya lebih cocok bagi orang yangtergila-gila pada kuda,khususnya kuda Australia,sungguh makhluk yangluar yang mampu berlari mengalahkan kulihat kepalaJimbron timbul sebentar,cepat-cepat sembunyi,lalu timbul lagi,persis tikus tanah muncul seorang pria Australia setengah baya bertopi menenangkan stal ionitu dan penonton bertepuk tangan untuknya dan tepuk tangan semakinsemarak ketika kuda-kuda lainnya bermunculan di ambang seperti rombongan hanya enam ekor,bukankahseharusnya tujuh ekor?Dan belum tuntas kekagumanku pada enam ekor makhluk elokitu,aku terlompat kaget mendengar penonton berteriak histeris, ’Hhaaaaaahhhhh...!!!Subhanallah....Al ahMahabesar!!”Penonton bersorak-sorai melihat sesosok makhluk seumpama gunung salju yang kuda putih!Kuda jantan putih bersih yang ganteng bukan berkilauan dengan surai yang gondrong meloncat-loncat kecilmemamerkan dirinya di depan orang-orang Melayu yang terpaku dalam menggetarkan hati setiap indah,tak ada satu punnoktah di tubuhnya yang lembut tubuh kuda putih itu amat benda seni yang memukau,setiap lekuk tubuhnya seakan diukir seorang maestrodengan mengombinasikan kemegahan seni patung monumental dan karisma kejantananseekor binatang perang yang gagah putih gagah perkasa ini tahu kalau dirinya flamboyan,pusat perhatian,maka iamenyeringai seolah menggeretakkan kakinya menikmati puji-pujian yangtumpah ruah melumuri bintang kejora pertunjukkan sore jubah putih yang mengibas mengikuti tubuhnya yang berayun berirama seumpama seikat selendang dan sulur-sulur ototnyayang telanjang berkelindan dalam koordinasi yang Jimbron,ia menutupwajahnya dengan dadanya ingin meledak,tapi yang pasti matanya menunjuk kuda putih itu dan berseru,”Pangeran Mustika Raja Brana!!Itu namayang kuberikan untuknya...”Para pengunjung bertepuk tangan tangan tak berhenti melihat tujuhekor makhluk indah memesona,tinggi besar berkilap berbaris di atas titian muhibahnegara asing Australia menuju dermaga kampung orang Melayu pedalaman di PulauBelitong,Saat mereka mendekat dari tubuh mereka aku mencium bau angin,bau hujan,baumalam,dan bau kebebasan berlari membelah ilalang di padang luas tak menyirami delegasi terhormat dari Tasmania ini,mereka melangkah anggunlaksana tujuh bidadari turun dari khayangan,Di punggung sang Pangeran sinar mataharimemantul seakan dirinya sebongkah itu dinaikkan ke atas truk dan disudut sana kulihat Jimbron berdiri tegak di atas tong lengan bajunya,iaberulang kali mengusap air matanya yang berlinangan.***********Pangeran Mustika Raja Brana dan rombongannya di bawah ke ranch Capo di spektakuler yang mungkin suatu hari nanti akan mengubah carahidup orang Melayu,atau paling tidak mengubah cara mereka berpikir,telah initujuh ekor kuda dariTasmania meretas jalan memasuki budaya Melayu seperti hari Columbus menemukan pernah sebelumnya seorang punberpikir untuk memulai usaha dengan mendatangkan kuda dari adalahseorang pendobrak,seorang yang patut dikalungi mentalitasCapopositif dan percaya pada semua kemungkinan!Para pengunjung berduyun pulang dengan fantasi dan riuh rendah lengang,yang tersisa hanya seorang pria tambun,dengan bobot mati hampir 80kilogram,berdiri mematung seperti menhir di atas tong yangmenggelembung,meluap-luap,dan tersedu sedan itu kini memandangi pita jingga yangbergelombang mengalun kaki beberapa menit yang lalu Pangeran MustikaRaja Brana beranjak,bahkan bau angin,bau hujan,dan bau malam dari tubuh pesona putihitu masih belum menguap dari dermaga,tapi disana,pada wajah berbinar yang basah olehair mata,dari hati muda yang menemukan kebahagian tak terkira dari seekor kuda,kulihatjelas kerinduan yang membuncah pada kuda-kuda yang beru beberapa menit hatinya yang lugu itu hampa,hampa seperi tong-tong aspal tempatnya seminggu berikutya,los kontrakan kami menjadi kuburan euforia karena Jimbronmendadak lesu sebelum kuda-kuda itu datang ia jadi pendiam dan giatbekerja,sekarang ia jadi lebih pendiam dan malas waktu ia merindukan kuda-kuda itu,Tidurnya makin gelisah dan sering kami terkejuttengah malam karena Jimbron mengigau hanya bisa disadarkan jikahidungnya dijepit dengan jepit jemuran yang kami dengar orang-orang kepercayaan Capo membawa kuda-kuda Australia ituberjalan-jalan keliling kami tak pernah mendapat kesempatan melihat lagimakhluk-makhluk memesona hewan itu dipelihara secara intensif ditempat yang tak bisa dilihat dari lama-lama Jimbron hanya memandangi gambar kepala kuda di dinding loskontrakan mulai malas makan dan lupa bahwa kedudukan sebenarnya adalahsebagai seorang penuntut ilmu di SMA Negeri Bukan rumah pun sudahtak mau dan Arai tak dapat menemukan cara untukmenghiburnya,Jimbron telah berubah menjadi orang lain yang rusak vitalitasnya gara-gara merindukan kemerosotan mental Jimbron setiap hari,aku mulaipercaya jangan-jangan teori ibuku bahwa penyakit gila ada empat puluh empat macammemang benar semakin parah karena Arai memutuskan untuk berhentisementara menjadi kuli ngambat.”Ada kerja borongan sebentar di Gedong,tak’kan lama,bisa kerja setiap staf di sana mau membayar harian,bagus pula bayarannya itu...”Bukankah kita harus banyak menabung untuk sekolah ke Prancis!!begitu,’kansaudaraku,Jimbron??”Tak’kan lama,hanya dua bulan,nanti kita ngambat lagi...”Aku termangu Jimbron tak bulan berikutnya adalah siksaan tak terkira buatkukarena semakin hari keadaan Jimbron semakin diajak bicara,maka aku hanyabicara hari,pada jam ketika kuda-kuda itu datang,matanya sayu sesak sepeda jengki kebanggaannya yang telah iasulap menjadi kuda kini berjalan kaki malas-malasan berangkat selalu pulang malam dan langsung mendengkur tak mau mendengar cemas akan keadaan Jimbron yang untuk pertama kalinya,susut hari aku berdoa mengharapkan keajaiban dan tahukah,Kawan,keajaibanitu datang!Keajaiban yang mengejutkan seperti jutaan bintang meledak,terang benderangberwarni-warni,tumpah ruah,berlimpah-limpah,keajaiban yang turun dari langit!Waktu itu hari kami adalah kembali ke peraduan seusai salatsubuh,nanti bangun lagi jika beduk lohor balas dendam setelahmembanting tulang sampai tetes keringat terakhir seminggu beberapa menitterlelap,aku mendengar ketukan pelan di hari itu sunyi sepi itu berganti menjadi gesekan benda tajam menggerus dan Jimbron terbangun,saling ketakutan karena bukanbaru sekali warga dermaga didatangi hantu karena badai terus-menerus dilaut,hantu itu senang gentayangan ke rumah penduduk kalau musim luar masihgelap dan nyali kami semakin ciut saat terdengar suara gemeretak di luar jendela dan Jimbron duduk saling merapat karena degupan itu diam kesenyapan itu angin berembus pelan lalu samar-samar mengalir bau angin,bau hujan,dan bau melompat menyerbujendela,cepat-cepat membukanya dan masya Alla!Jantungku seakan terlompatdan nyaris pingsan karena hanya sejangkau dariku menggelinjang-gelinjang nakalsesosok makhluk putih yang sangat bergelombang seperti layar bahteraditerpa menoleh padaku dan aku menjerit sejadi-jadinya.”Pangeran Mustika Raja Brana!!”Aku tercekat menahan napas dan sang Pangeran mengangguk-angguk takzim dengananggun bersahabat dan sangat paling istimewa,dipunggungnya duduk sumringah penuh gaya seorang pahlawan Melayu yang tampanbukan mainArai!Sang kesatria langit ketujuh itu terkekeh-kekeh girang memamerkangigi-gigi Mustika menderam-deram gembira menimpali tuannyayang cekikikan.”Simpai Keramat. . ”Aku tak mampu berkata-kata berbalik sontak melihat disitu iaduduk tak rangka tubuhnya mengeras seperti orang dikutuk berat pendek-pendek,matanya terbelalak,mulutnya memasuki jendela kamar,hanya sejengkal di depan hidung duduknya pun tak Pangeran ingin menelannya mentah-mentah,ia akan pasrah halus di tengkuk Jimbron serentak kerinduan yang terpecah berurai-urai.”Pakai bajumu cepat, kita berkuda!!”seru kesatria tonggos depan kamar kontrakan Jimbron tak sabar mendekati Pangeran itu
3XrCml. au3tvf90on.pages.dev/121au3tvf90on.pages.dev/121au3tvf90on.pages.dev/426au3tvf90on.pages.dev/17au3tvf90on.pages.dev/493au3tvf90on.pages.dev/220au3tvf90on.pages.dev/275au3tvf90on.pages.dev/377
layar kaca 21 sang pemimpi